Tema: Kebersihan
Judul: Pemampatan WC dan saluran air di Mabna Fatimah Az Zahra
Sering kali di Mabna Faza (Fatimah Az-Zahrah) terdapat bau-bau yang tidak sedab di dalam kamar mandi serta air yang mengenang di lantai hingga airnya keluar dari kamar mandi. Kejadian tersebut tidak hanya terjadi pada 1 kamar saja, melainkan banyak kamar yang mengalami hal yang serupa. Tetapi kejadian tersebut sering kali terjadi pada kamar lantai 1 sedangkan pada lantai 2 dan 3 jarang terjadi hal seperti itu,hanya saja terjadi penyumbatan saluran pembuangan air.
Hal ini karena kecerobahan pengguna kamar tersebut, misalnya saja membuang sampah dalam saluran WC atau saluran air, sehingga menyebabkan saluran tersebut tersumbat. Sampah yang biasanya mengganggu jalannya air pada WC dan saluran air adalah sampah pembalut wanita yang setelah dipakai, sampah bekas bungkus shampo saset yang dibuang sembarangan di kamar mandi, rambut-rambut yang rontok pada saat keramas juga cepat mengakibatkan penyumbatan saluran air, serta terkadang pemakai kamar tersebut mencuci piring di kamar mandi tanpa membuang sisa-sisa makanan yang tidak habis terlebih dahulu.
Kejadian tersebut dapat mengganggu kesehatan serta merusak lingkungan misalnya saja jika terjadi pemampatan secara langsung menimbulkan bau-bau yang tidak sedap sehingga bakteri dan kuman bermunculan. Tidak hanya itu timbulnya jentik-jentik nyamuk akibat dari tergenangnya air kotor sisa mandi yang tidak dapat tersalur keseptik tank yang juga akibat tersumbatnya air. Timbulnya bakteri, kuman dan jentik-jentik nyamuk tersebut yang mendatangkan berbagai penyakit, diantaranya adalah diare, gangguan pada kulit, serta gangguan pernafasan.
Hal tersebut dapat di tanggulangi dengan kesadaran dan tiap individu agar tidak membuang sampah sembarangan, terutama dalam hal ini di kamar mandi. Selain itu, setidaknya diberikan tempat sampah pada tiap kamar mandi agar pengguna kamar lebih mudah untuk membuang sampah. Selanjutnya sampah-sampah tersebut hendaknya dapat dimanfaatkan lagi, misalnya saja: sampah pembalut wanita yang digunakan sebagai pupuk. Tetapi setelah kami mencari sumber-sumber yang berkaitan dengan pembalut dapat digunakan sebagai pupuk ternyata tidak kami temukan. Sebab sampah pembalut merupakan sampah yang tidak dapat di daur ulang dengan cara apapun pembalut wanita yang banyak beredar dimasyarakat saat ini terbuat dari plastik sehingga sulit untuk di degradasi bahan plastik pada pembalut wanita sekali pakai berfungsi agar cairan yang meresap kedalamnya tidak bocor. Meskipun di daur ulang seperti apapun sampah bekas pembalut wanita tidak dapat dimanfaatkan terlebih pembalut tersebut tidak laku dijual kembali dan bahan-bahannya sulit di degradasi untuk lingkungan secara alami.
Di Melbourne, Australia, ada satu daerah yang merupakan daerah ramah lingkungan. Di sana mereka mengembangkan pembalut yang dapat dipakai kembali. Ide ini diambil dan di adaptasi oleh Pak Iswanto dengan memodifikasi model pembalut yang ada di Melboune, dan hasilnya adalah Sukuno ini.
Pada dasarnya Sukuno merupakan pembalut yang bentuknya mirip dengan pembalut wanita biasa, tetapi bahan yang digunakan adalah kain. Bagian luarnya terbuat dari kain parasit untuk mencegah agar tidak bocor, dan bagian dalamnya terbuat dari kain popok yang lembut sehingga tidak menyebabkan iritasi. Di antara kedua lapisan kain ini dimasukkan kain popok yang dilipat berkali-kali sehingga membentuk bantalan kain. Bantalan kain ini dapat dikeluarkan, dicuci dan dimasukkan lagi untuk dipakai kembali. Lapisan luarnya juga dapat dicuci, dikeringkan, dan dipakai berulang kali.
Bagian tersulit dari penggantian pembalut wanita sekali pakai menjadi Sukuno ini adalah merubah perilaku masyarakat untuk mau menggunakan pembalut ramah lingkungan ini, karena mereka akan lebih direpoti karena harus mencuci dan mengeringkan, dibandingkan dengan jika mereka menggunakan pembalut wanita sekali pakai. Dengan menggunakan pembalut ramah lingkungan tersebut sehingga tidak ada lagi yang membuang pembalut dengan seenaknya sendiri. Selain itu kita juga dapat menjaga lingkungan kita agar tetap terjaga kebersihannya.
Sampah bungkus shampo shaset pun masih dapat dimanfaatkan atau di daur ulang menjadi taplak-taplak meja maupun tas atau yang lainnya dengan cara bungkus-bungkus tersebut dibuka melebar lalu dicuci kemudian dikeringkan. Setelah itu baru diproses tergantung dari kreasi kita akan dijadikan apakah bekas bungkus shampo-shampo saset tersebut dengan cara dijahit.Sedangkan untuk pemanfaatan rambut-rambut yang rontok dapat digunakan dan di kumpulkan untuk dijadikan sebagai sanggul serta rambut sanggul yang dimanfaatkan oleh salon-salon kecantikan.
Pemanfaatan daur ulang tersebut di maksudkan agar lingkungan kita tetap terawat dan terjaga kebersihannya. Dengan sedikitnya sampah yang dihasilkan dalam kehidupan sehari-hari yakni dalam hal ini sampah pembalut, sampah bungkus shampo saset dan lain-lain, maka pengolahan sampahpun tidak terlalu berat baik dalam penyediaan lahan untuk tempat pembuangan sampah maupun tempat pembuangan air. Selain dapat menjaga lingkungan agar tetap bersih, pemanfaatan daur ulang tersebut dapat menghasilkan uang serta kita dapat berhemat.
Selain pemanfaatan sampah tersebut solusi yang lain yaitu dengan cara sedot WC rutin tiap 6 bulan atau 1 tahun sekali tanpa harus menunggu kejadian-kejadian yang tidak di inginkan baru ditindak lanjuti. Kita sebagai mahasiswa UIN yang ulul albab hendaklah menerapkan kebersihan, karena kebersihan sebagian dari iman.
Hadist pendukung dari pernyataan di atas yaitu:
“Sesungguhnya Allah baik dan menyukai kebaikan, bersih dan menyukai kebersihan, murah hati dan senang pada kemurahan hati, dermawan dan senang kepada kedermawaan karena itu bersihkanlah lingkunganmu dan jangan meniru-niru orang Yahudi.(HR.Thirmidzi)”
Semoga kita selalu menjadi orang yang cinta kebersihan, karena kebersihan kita menentukan kesehatan kita.
Demikian uraian yang dapat kami sampaikan tentang kebersihan, bagaimana cara menjaga, mendaur ulang sampah agar tetap bermanfaat dan tidak merusak lingkungan. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Selasa, 29 Desember 2009
Langganan:
Postingan (Atom)